"Lyn P" dan pesan perjuangan

Menginjakkan kaki di pangkalan lyn dekat kebun binatang di kotanya bonek ini membuatku malas, siang-siang lagi. Kotor, sesak dan selalu ramai dengan orang-orang yang lekat dengan musik dangdut, main gaple (atau judi ya), irama suara pengamen yang tidak karuan tangga nadanya (tangganya ilang jadi nadanya tak beraturan), bahkan peminta-minta yang tak lekang mampir dari satu lyn ke lyn yang lain.

Pandanganku langung tertumbuk pada lyn letter P yang menuju karang menjangan yang berada terdepan dari barisannya. Pasti segera berangkat, fikirku. Hmm niatku akhirnya surut, sebab belakang sudah penuh, bangku kanan tujuh, bangku kiri empat..trus bangku kayu dekat pintu sudah diisi 2 orang. Yang kosong tinggal depan ! dan sudah ada seorang bapak-bapak yang tersenyum-senyum di sana.

Ah, malas ! Segera kuputar badan dan kualihkan pandanganku pada lyn berikut yang sudah lumayan terisi penumpang. Lagipula aku tidak buru-buru, nggak usah naik lyn depan itu.

Baru dua langkah aku terhenti. Aku terpaksa menoleh kembali karena aku merasa akulah yang dikomentari “Oalah, mbak-mbak..kalo gak mau di depan mbok ya bilang…” ujar salah seorang bapak yang berdiri di dekat lyn pertama tadi. Yang segera diikuti dengan pindahnya bapak yang duduk di bangku dekat pintu keluar menuju bangku depan. Kulihat di bangku yang kini kosong itu seorang ibu muda berjilbab yang tersenyum padaku.

Akhirnya aku kembali menaiki lyn itu dengan tanpa memperhatikan dan mendengarkan gumaman orang. Biarin ! ga kenal juga, fikirku.

Tapi satu suara yang aku tak tahu darimana datangnya menimpali “masak belum maju sudah menyerah…jangan menyerah sebelum berperang mbak!” dalam hati aku membenarkan, tapi sisi hatiku yang lain berkata “yee..siapa juga yang mau perang..mentang-mentang tujuh belas agustus..”

Akhirnya lyn pun mulai merayap setelah formasi duduk yang sudah lengkap itu terpanggang di dalam lyn non-AC selama hampir sepuluh menit. Coba ada AC-nya atau kalo itu ga ramah ozon gimana kalo dibuat lebih manusiawi gitu. Orang kok dijejal-jejal. Hatiku masih menggumam. Sudah, tinggal duduk saja kok repot, disuruh turun tau rasa kamu. Mbok ya bersyukur masih bisa kemana-mana saat kuda besi belum di tangan…

Terminal Joyoboyo, 270707 : habis ashar di iain

mata air mata

bismillah...

kadang ada banyak hal yang tidak saya fahami di sini...
bukan masalah yang formal..
tapi justru dari sisi informal...
dari sisi afektif...

saat mata air mata itu tak bisa menangis...
mungkin ada banyak mata yang sudah kita buat menagis..
mungkin sudah banyak hati yang sedih atas tingkah kita...

berbahagialah saat mata air mata itu masih mampu menganak sungai...
dalam keheningan malam..
dalam dinginnya pagi yang menusuk tulang...

saat mata air mata tak mampu berkata
saat kelenjar lakrimalis tak mampu bekerja saat ia harus bekerja
maka itu pertanda peringatan dariNya
atas dosa-dosa kita...

jika Rasul yang mulia itu senantiasa menangis
jika seorang Umar yang keras juga tergugu
akankah kita yang fakir ini tak jua sadar atas bertumpuknya dosa...

Astaghfirullah...

250707: sudut sempit of Hero City, saat alarm waktu kehidupanku semakin bertambah menyalak...saat ternyata kita kurang PEKA pada saudara2 kita...

For akhwat part one

Ukhti…

Kali ini saya hanya ingin menyatakan apresiasi saya pada seorang ikhwan yang memberanikan diri untuk mengajukan proposalnya pada ustadznya. Dan, subhanallah..haru campur bangga juga bahagia saat ternyata akhwat yang dipilih ternyata jauh lebih tua dibanding usia beliau yang berusia dua puluh lima. Dan, kembali takbir pun memenuhi ruang hatiku saat ternyata akhwat yang dipilhnya adalah orang yang saya kenal. Akhwat yang tangguh dan banyak mengajari saya untuk tetap istiqomah di jalan dakwah ini, sedang usia beliau tak muda lagi..Hmm, selisih usia mereka kurang lebih 10 tahun !! Rasulullah sendiri menikahi Khadijah juga dengan selisih usia 15 tahun !!

Allahu Akbar..!!

“kenapa sih, ikhwan kok cenderung milih daun muda ?” begitu sebuah komentar yang membuat saya sedih. Sedih, sebab disampaikan oleh seorang akhwat yang memang sebenarnya sudah siap banget nikah, bahkan mendesak ! Sedih, sebab memang fenomena yang ada juga seperti itu. Namun, saya berkata pada ukhti tadi bahwa urusan jodoh adalah urusan Allah, entah dengan teman seangkatannya ataupun dengan yang lebih muda atau lebih tua.

Memang masalah yang sensitif..!!
(sampai2 ada media yang memberitakan bahwa kader PKS “terbelah” jadi kubu ikhwan dan kubu akhwat saat launching buku “bahagiakan diri dengan satu istri”..kader ikhwan menolak, kader akhwat menerima)

Subhanallah jika para ikhwan memahami kondisi seperti ini, bahwa ada banyak akhwat yang memang sudah mendesak untuk segera menikah namun mereka memilih “menunggu”, dan kalaupun ada akhwat yang lebih muda yang mendapat proposal duluan, sebenarnya mereka juga tidak enak saat “harus melangkahi” sesepuh2nya…Sayangnya kisah “keberanian” ikhwan menikahi akhwat di atasnya sangat jarang. Sangat jarang, sejarang jumlah ikhwan yang semakin menipis dan jumlah akhwat semakin bertambah.


Saya tidak ingin membahas masalah ini lebih jauh, sebab saya merasa bahwa Allah pasti juga punya rencana yang indah atas diri kita masing-masing. Entah nantinya mendapat jodoh di tempat kita yang baru atau dengan teman sepermainan waktu kecil malah, atau dipertemukan di syurga nanti…!! Atau jodoh itu sekarang sedang melayangkan proposalnya pada murobbi antum..??!

Siap-siap ukhti...harus siap kapanpun saat sebuah proposal dengan malu-malunya berada di tanganmu..juga harus siap dengan siapapun proposal itu mengantar sebuah nama...



Bumi Pahlawan, 060807 : 10.20 saat sebuah konspirasi muncul untuk my beloved sister....

Murobby..? Siapa takut..!!

“ Murobby bukanlah seorang guru yang sempurna.
Kalopun darinya ada sesuatu yang tidak seperti yang kau inginkan,
yang kau harapkan,
maka ubahlah dengan menjauhi atau menghindari hal itu pada mad’u-mad’umu.

Murobby adalah seorang manusia biasa yang punya banyak keterbatasan.
Maka engkaulah yang harus menjelajahi area tanpa batas itu dengan
bimbingan murobbi sejati. Dia yang tak pernah mengecewakan.”

“Jadi murobby ?? Siapa takut..!”

Hero City, 050107 :04.00pm

harga sebuah es-em-es

Bismillahirrohmaanirohiim,

Tulisan ini kutujukan untuk diriku dan saudara2 ku
yang kian sarat dengan amanah dakwah
semoga bisa menjadi pelajaran

Saudaraku….

Harga tertinggi sebuah ukhuwah adalah ketika kita bisa merasakan apa yang saudara kita rasakan dan mencintainya seperti kita mencintai diri kita sendiri. “ Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.” ( HR. Bukhari-Muslim)

Saudaraku...
Seperti judul di sebuah majalah bahwa bisa jadi musibah yang saat ini menimpa saudara2 kita adalah juga karena kita ikut andil di dalamnya. Kita tidak peduli..kurang perhatian..bahkan bisa saja lantunan do’a pun jarang terucap untuk saudara2 kita..Apabila seorang kader dakwah lari dari barisan maka jangan sekali2 kita men-judge itu karena kurang militannya sang kader atau alasan lainnya, sebab bisa saja kitalah yang menyebabkan mereka lari dari barisan ini..

Coba jujur, ketika al akh tidak hadir syuro tahukah kita penyebabnya, pernahkah terbesit keinginan untuk bersilaturahim saat seorang kader tidak pernah muncul..? atau kita masih terlalu sibuk dengan amanah2 yang tak pernah akan berhenti dan kian bertambah..??? Atau malah saat saudara kita sakit tak ada keinginan sedikit pun untuk menjenguknya..?? Hmm..saya rasa tidak sampai separah itu, sebab saya yakin walau sebatas do’a yang antum baru bisa lakukan, semua akan menjadi catatan pertimbangan tersendiri dalam hal muamalah.

Ada sebuah pelajaran tentang ukhuwah yang dialami seorang ikhwah di sebuah tempat yang jauh dari rutinitas ikhwah, sebab ia ditugaskan di suatu wilayah yang terpencil. Satu-satunya sarana komunikasi hanyalah Handphone..kala kepenatan menggarap lahan baru ia rasakan apalagi charge-pekanan belum bisa ia temui, maka ia pun menghubungi saudara-saudaranya di tempat yang lain. Intinya sang ikhwah meminta diberi taujih agar lebih bersemangat. Ia mengirim sms pada lebih dari 2 orang..Namun sampai seharian tidak juga Hp-nya berbunyi..Sepii...Tiap kali ia melirik ke layar hp-nya tak ada sedikit pun kehidupan, tanda surat atau tanda telephone..! Hmm..ia masih berhusnudzon, dengan tetap berharap ada balasan dari saudaranya yang lain maka dengan pulsa yang masih tersisa ia pun menghubungi saudara2nya yang lain..” Wah, paling teman2 ku lagi sibuk banget, nih!” Emmh atau barangkali tidak punya pulsa..”akhirnya sms pun ditebarkan ke nomor teman2nya yang alhamdulillah sudah dihafal di luar kepala ( Nah, ada berapa nomor saudara kita yang sudah antum hafal ?? ) Dan, tahukah antum apa yang kemudian terjadi..???

Alhamdulillah, semua sms tadi tidak satu pun yang terbalas ( karena berarti itu mengajari sang ikhwah untuk tetap husnudzon dengan skenario Allah yang lain ) ! “Allahu Akbar...!! saudara2ku kok ya janjian kalo tidak ada pulsa, sampai2 satu sms buatku pun tidak ada..” Cerita tidak berakhir di situ, akhirnya ada sebuah sms masuk..tapi hyaa ternyata sms dari seorang ikhwan yang dengan PD-nya memberi sebuah taujih ! ( Cerita tadi dialami seorang ukhti di sebuah tempat tugas ).



Saudaraku...
Saya pribadi berharap agar cerita di atas atau yang hampir mirip tidak akan pernah ada lagi dalam ukhuwah kita...apalagi di rumah dakwah! Bukannya menggugat atau menyalahkan saudara2 saya yang akhwat tapi memang fenomena yang saya rasakan pun juga hampir sama dengan yang dialami ukhti tadi..Dan ketika ada sms balasan pun itu sudah “expired” – baru dua hari kemudian dibalas- Pun saya tidak menyalahkan tidak adanya pulsa untuk membalas sebuah sms karena memang banyak kebutuhan yang harus didahulukan ( sampai2 ada ikhwah yang bilang “seorang aktivis itu makanannya adalah pulsa..karena uang jatahnya lebih banyak dihabiskan untuk pulsa daripada buat jasmaninya..” ) Atau bila kondisi di atas tadi antum rasakan apa yang akan antum rasakan ? Apa yang antum lakukan..??

Beberapa kali saya mencoba mencari jawaban atas keheranan saya tentang ssm Saya tidak tahu apakah sms dari ikhwan ke akhwat atau sebaliknya yang memang segera butuh jawaban expres, kilat, gpl atau apapun istilahnya atau hanya rasa tidak enak bila tidak segera dibalas atau karena ada perasaan yang lain yang tidak bisa dijelaskan saya tidak tahu...karena fenomena yang ada adalah jika sms ke teman2 akhwat ( sesama akhwat ) sering sekali lambat balasnya, atau malah tidak dibalas ! “ AFWAN, UKH..TIDAK PUNYA PULSA..” selalu begitu alasannya jika pada akhirnya mereka bertemu karena tidak sengaja di tengah jalan atau suatu pertemuan. Lantas kenapa ketika sms ke teman2 ikhwan tidak atau mungkin jarang berlaku kondisi demikian ??? Jika mereka ( baca : ikhwan ) tidak punya pulsa saat disms akhwat mereka selalu mengusahakan untuk membalas sms dengan meminta sms pada temannya, dan sms balasan itu ( yang selama ini saya tahu ) tidak pernah “expired” kalaupun lama, waktunya masih bisa ditolerir ! Wallahu ‘alam seperti apa kondisi sebenarnya tapi ketika sms itu berlaku antar akhwat maka jangan sampai saudara kita malah lari ke lawan jenis karena tidak care-nya kita pada saudara kita. Masak akhwat kalah sama ikhwan..?? ( pertanyaan ini boleh dibalik kok )

Belum lagi ketika dibutuhkan sebuah jawaban yang cepat saat butuh koordinasi yang mendadak. Ketika sms itu akhirnya nyampai ke staf, teman2 tidak segera membalas kesediaannya. Seharusnya ada kesepakatan di antara teman2 jika memang tidak punya pulsa ( ex : jika tidak dibalas alias diam maka berarti jawabannya iya, meniru jawaban diamnya seorang perempuan…) tapi masalahnya dengan “diam” tadi itu artinya sms-nya nyampai atau tidak? atau malah memang sudah terkirim tapi yang bersangkutan tidak segera membuka sms karena hp yang ketinggalan atau lupa kalo di-silent…Atau mbokya telephone atau lebih bagus lagi menemui yang mengirim sms kalo memang kondisinya tidak ada pulsa dan tidak ada yang bisa diminta pulsanya.

Dalam berukhuwah hendaknya kita menjadi yang aktif, jangan jadi pasif Jangan menunggu tapi jemputlah kesempatan itu ! Bila saudara kita tidak ada kabarnya maka luangkan waktu untuk bersilaturahim atau minimal sms atau minimal miss call, sebab tatkala kondisi seseorang lagi down maka saudaranyalah yang bisa meneguhkannya…SATU SMS Taujih antum sangat bisa menegakkan langkah saudara kita, ukhti ! SATU SMS bisa menentukan langkah sebuah gerakan, SATU SMS berarti bergerak…bergerak untuk membangun kuatnya pondasi ukhuwah…bergerak untuk menuju cintaNya… bergerak menuju perubahan…SATU SMS tidak akan membuat antum tidak bisa makan, bukan ? So kala SATU SMS menghampiri Hp kesayangan maka jangan biarkan ia lewat begitu saja. ALLAH MELIHAT USAHAMU..Jika kau bersungguh-sungguh maka akan kau dapatkan. Namun jangan sampai SATU SMS walaupun hanya sekali ia kan menjadi duri kala sms itu ditujukan ke lawan jenis, jangan berselimut taujih atau perhatian2 yang lain yang tidak penting hanya akan membuang2 pulsa dan akan mengotori hati kita. Bila antum sms taujih ke akhwat ( bagi para ikhwan ) atau ke ikhwan ( bagi akhwat ) sudahkah saudara antum yang sejenis mendapatkan taujih itu ? Mungkin saja hati kita tidak ada perasaan apa-apa namun apa ada jaminan bahwa yang menerima sms akan juga berfikiran seperti antum ? ?

Bantu saudara-saudara kita untuk mendapatkan kembali semangatnya..bantu mereka untuk bersama-sama membangun sebuah peradaban..bantu mereka untuk menjaga hatinya ( antar lawan jenis )…

“ Barang siapa melepaskan salah satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan melepaskan salah satu kesusahan hari kiamat darinya. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa menutup aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah menolong hambaNya selama hamba itu menolong saudaranya..” ( HR. Imam Muslim)

Wallahu ‘alam

Kalaupun ada kebenaran semuanya atas petunjuk Allah semata
Kalaupun ada banyak kekurangan dan kekhilafan sehingga ada hati – hati yang terdzolimi itu karena keterbatasan saya semata…( menerima kritik dan saran )
AFWAN JIDDAN..


Baitus Syauqi, 130906 : 11.21 am
special for akhwat..sepertinya kita perlu
belajar manajemen SMS, nih..!

harus berlaga...!!

Wahai jiwa,
kau harus turun berlaga, atau
kupaksa kau turun
Mengapa kau tampak enggan
Menggapai surga…

Inilah bait semangat yang dihidupkan Abdullah Bin Rawahah tatkala ia cemas, ragu untuk maju berperang. Namun setelah keberanian kembali terkumpul. Ia pun maju, bertempur dan menggapai syahid…

Allahu Akbar...!!

Keep fight, ukhti...!

saat diri tersudut dalam kepahitan, sudut kota Pahlawan,
010807 : 07.30pm

Sahabat...

Jika hari ini aku terlalu gembira,
sadarkan aku dengan peringatan al Qodar
Jika aku sedih tanpa kata,
rujuklah aku dengan kasih Ar-Rohman
Jika aku lemah tak berdaya,
ingatkan aku dengan kehebatan syurgaNya...

the big hospital, 010807 : 07 pm

Cinta Tak Selamanya Maniez

“Allah melihat usahamu, dek…”
Kata-kata dari salah seorang “mbak”ku itu yang selama ini kutancapkan di hati bahwa perjuangan yang penuh aral ini bermula dari segala kepahitan. Sebab kalau dari kisah para Rasul saja mereka juga memulai kebesaran dakwah ini juga dari kepahitan, dari kesusahan, dari kegalauan…sperti yang saat ini kurasakan.

Allah, aku bersyukur dengan ujian dariMu, sebab…
Pertama, aku masih diberi kesabaran untuk menghadapinya
Kedua, aku masih diberi taufiq dalam agamaMu
Ketiga, ada ujian yang lebih besar yang tidak menimpaku
Keempat, ujian ini tidak menimpa agamaku…

Emm..itu sebait tulisan teman2 di masjid kampus, tapi sepertinya ada yang keliru sebab memoriku masih pentium standar..belum pentium briliant. Namun intinya bahwa aku harus sabar dengan kepahitan yang harus kutelan. Sepahit obat yang harus 3x kuminum saat aku kena demam berdarah, di waktu yang seharusnya kugunakan untuk segera meraih gelar atas amanah ”kuliah” yang dibebankan oleh orang-orang tercinta di rumah...

Dan, ternyata dead line toleransi untuk meraih gelar tersebut harus terlepas dari genggaman...Plak ! Rasanya aku lebih memilih dipukul daripada mendengar ”vonis” tersebut ! Aku kecewa...hatiku menangis...Namun saat berhadapan dengan para ”penguasa pendidikan” itu aku berusaha tegar, sebab aku adalah mahasiswa, mahasiswa yang pernah demo...Sebenarnya naluri ”demonstran”ku muncul saat itu, namun sisi lain di hatiku mencegahnya sebab akan banyak efek ketika aku berontak...Sebab akan banyak yang kecewa dengan ulahku..walaupun tanpa berulah pun aku sudah mengecewakan orang2 tercinta yang selalu menjadi tempat pelabuhan hati yang menerimaku apa adanya...

Manusia memang hanya bisa berencana dalam skenario yang masih perlu banyak diedit, sedang Allah punya skenario yang Maha Kuasa...Pahit memang ! Sangat pahit..!

Satu kalimat dalam sms dari kakak yang berkilo-kilometer dari tempatku saat ini...”Ishbir, adek...Surga itu indah namun dikelilingi oleh kepahitan, dan neraka itu pahit namun dikelilingi oleh hal-hal yang manis...Percayalah Allah tidak akan pernah menguji hambaNya melebihi kemampuannya.”

Alhamdulillah..masih banyak saudara-saudara yang mendukung perjuanganku...Alhamdulillah akhirnya berkat kasihNya kutemukan kembali diriku dalam dunia nyata...Kan kutebus kekalahanku hari ini, kan kubayar kekecewaanku saat ini dengan sebuah tekad bahwa kelak aku akan menuntut ilmu yang lebih tinggi di tempat yang lain. Masak sih, aku bodoh..? Seumur-umur sejak dari bangku sekolah merah putih sampai bangku abu-abu alhamdulillah Allah memberiku kesepatan untuk menjadi barisan teratas, ya walaupun tidak paling puncak...Hingga pingin sekali neruskan nyari ilmu ke luar Indonesia ( dapat tawaran dari saudaranya bapak ) hmmm...Mau !! Tapi ibu bilang beliau nggak akan ngijinkan kalau aku masih sendiri...Lha..? Kalo ternyata nemu jodohnya di negeri lain gimana..he..he...

Yah, sekali lagi ini adalah penempaan dari Allah bahwa cinta Allah itu tak selalu berupa nikmat dan kemudahan tapi juga dalam bentuk ujian dan kesempitan. Bismillah aku ingin menggapai cintaMu...membalas cinta dari orang-orang mencintaiku...hingga sampai saatnya aku berbagi dengan seorang mujahid yang Kau pilihkan padaku untuk ku cinta...

Timur Pulau Jawa, 10 Maret 2007 : 1.44 pm
“ aku mencintaimu ibu..bapak..adek manisku..beri aku satu kesempatan lagi...”

Bait Kerinduan

BAIT KERINDUAN

Bilakah cinta itu datang
Merengkuh dinginnya hati dalam kehangatan
Menerbangkan segala kepenatan pada langit yang tegak dengan kelamnya
Membangkitkan nyala jiwa yang telah roboh dalam jeratan dunia

Bilakah cinta itu terulang
Dalam kawah candradimuka yang menyisakan bara juang bagi para pecinta
Dulu…
Ya dulu….

Bilakah cinta itu masih tersisa
Kala wajah telah terbingkai oleh jarak dan waktu
Kala panggilan kabel pun tak pernah kau gubris
Kala senyum hanya sebatas ilusi yang hadir dalam sepenggal mimpiku
Pun rona kemesraan hanya mengawang bersama lantunan Robithoh yang membelah angkasa malam ini
Dingin dan kaku...

Duhai wajah penuh cinta
Kuharap hatimu pun juga masih menyisakan cinta untukku
Walau kehangatan yang dulu tak lagi kudapati
Walau hanya 60 detik saja jasad bertemu
Walau hanya sebaris kata yang mampu kau hadirkan mengisi ruang waktu kita yang terpisah 36 purnama

Biarlah malam ini jadi saksi
Bahwa..
Aku masih mencintaimu, sister...
Dan masih selalu berharap kita akan beriringan menuju syurga para pecinta...

”Wahai jiwa yang tenang..kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoiNya...Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hambaKu....dan masuklah ke dalam SyurgaKu..” (QS 89 : 27-30 )



Mojo, 030407 : 11.45 pm
reminding for my sisters yang bertebaran di bumiNya
”masih ingatkah antum pada kisah kasih kita di TAMA..?”

titik NOL

Bismillahirrohmaanirrohiim,

Terbesit kegalauan
Tersimpan kekalutan
Dalam hentak langkahku yang kian tak bisa menjejak bumi

Tapi
Kumandang kebebasan itu harus lantang kuserukan
Bersama kibar pengorbanan yang tlah tak bernilai selama ini
Bersama bayang2 ketakutan akan kelam
Dunia, yang tak jua ramah

Hatiku kian kacau
Fikiranku saling bertubrukan dengan hatiku
Dendrit dan akson saling memukul
Jerit pilu sanubariku kian gamang mendengar
Godam pemberhentian perjalanan ini

Tidak, aku harus terus melaju
Tak peduli dunia menyalak nyaring
Tak peduli bintang tiada gemerlap menemani perjuanganku

Sebab, banyak orang besar dilahirkan dalam kegelapan
Banyak pahlawan muncul dari kekhawatiran dunia
Banyak kesatria hadir dari kekalutan kejujuran yang terkoyak

Maka aku pun ( harus) bisa seperti mereka

Sebab, kita sama2 manusia
Sebab, kita sama2 hambaNya yang teruji
Dan akan selalu diuji
Sampai tak lagi kurasakan sakit dalam hingar bingar mayapada ini...

Baitussyauqi, H-23Juli07:12.14pm
Saat bayangan kelam kembali menyapa...